Hi temen-temen. Blog pertamaku ngepost tentang puisi. Maunya sih ngepost tentang kuliner dan dan jalan-jalan di tempat wisata gituh.. hehe Tapi itu membutuhkan waktu yang cukup lama, jadi kita bahas tentang puisi aja yaa ☺️
Temen-temen yang lagi belajar membuat puisi, yukk kepoin puisi hasil karyaku! Mungkin 3 puisi ini bisa menjadi bahan analisis kalian. Selamat mencoba menganalisis. Good Luck!
My
Fir Tree
By
Diah Ayu Inten Permatasari
Hey, hear!
The wind was whispered
Send my message to my
Fir tree
With red ink
Hey, hear!
When the sun was
sleeping
Under the blinking
stars
We spent time together
at the campfire
Playing game together
When the moon peeking
out from behind the clouds
The grass dancing
around between us
A flashlight in a
rotating throw
I want to show my heart
like evergreen
Ibu
Kehidupan
By Diah Ayu Inten Permatasari
Terbentang luas warna biru
Membuat hati terpesona
Sungguh indah berkharisma
Disana tempat berkolaborasinya
Aneka warna kehidupan
Flora, fauna
Dari yang
melata sampai karnivora
Bersatu padu di dasar laut
Menjadi komunitas kehidupan
Ibu..
Tak bisa ku bandingkan kecantikanmu
Tak bisa ku bandingkan kekayaan hayatimu
Ibu..
Kau adalah sumber kehidupan untuk flora dan fauna
Kau menjadi Ibu kehidupan untuk Indonesia
Terima Kasih Ibu
Kau selalu menyediakan apa yang kami butuhkan.
Air Mata Bulan Juni
by Diah Ayu Inten Permatasari
Sepi
mencekik ketika gelap mulai tiba,
Langit
malam memeluk jutaan gemerlap cahaya,
Mencurahkan
cerita hati yang tersobek duka.
Senja
yang menjadi saksi Air Mata Bulan Juni,
Malam yang menjadi saksi kelabu di setiap sudut
ruang,
Ketika
malikat menghitung lembar bukunya,
Dan
Angin yang membisikan luka itu.
Takdir
yang tak ingin hati dicabik-cabik oleh duka,
Tetapi takdir
ternyata bersekongkol dengan waktu!
Membiarkannya
kembali ke pelukan Ibu pertiwi,
Takdir
yang membuat benang pembatas antara aku dan dia.
Kini tugasmu
sudah usai,
Jiwa dan
tubuhmu pun tak akan terluka,
Walau
pun waktu gagal,
Gagal
menghentikan Air mata bulan Juni,
Komentar
Posting Komentar